Makanlahdari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. Rasulullah SAW bersabda: "Siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram, neraka lebih pantas baginya." (HR. Tirmidzi).
Jakarta - Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa mengingatkan agar umat Islam mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi. Sebab makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi diterima atau tidaknya doa. Makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat Islam. Tentu saja selain halal, makanan juga harus bergizi, agar bermanfaat bagi tubuh dan juga dari situs Islamic Council of Victoria, halal dalam bahasa Arab dijelaskan sebagai sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi muslim, hukum memakan makanan halal merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَArab latin Yā ayyuhallażīna āmanụ kulu min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụnArtinya "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 168 agar manusia tidak mengikuti langkah setan untuk mengonsumsi makanan yang diharamkan. Sebab, Allah telah memberikan makanan yang halal dan lagi baik di يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌLatin yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīnArab Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata Huraira dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, menceritakan Sabda Rasulullah SAW terkait akibat jika umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Salah satunya adalah doa yang tak أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً المؤمنون الآية 51 ، وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ البقرة الآية 172،ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَArtinya Dari Abu Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih." Al-Mu'minun; 51. Dan Allah SWT berfirman "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian." al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa "Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku," namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" HR Muslim.Masihkah kita akan mengkonsumsi makanan tidak halal, jika akibatnya adalah doa yang tak dikabulkan? Simak Video " Akhirnya Kantongi Halal MUI" [GambasVideo 20detik] pay/erd
Wahaiorang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S. Al-Baqarah : 172). Tafsir Ibnu Abbas. Yā ayyuhal ladzīna āmanū kulū miη thayyibāti (wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara yang baik-baik), yakni yang halal. HADIS ARBA’IN AN-NAWAWI -HADIS KESEPULUH- MAKANLAH DARI REZEKI YANG HALAL عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً – وَقاَلَ تَعَالَى , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ – ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ . [رواه مسلم] Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firman-Nya Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal salehlah.’ Dan Dia berfirman Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.’ Kemudian beliau menyebutkan, Ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan doa dan mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berkata, Ya Rabb-ku, Ya Rabb-ku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka jika begitu keadaannya bagaimana doanya akan dikabulkan.'” HR Muslim AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1. HAL 172

Hai rasul-rasul, makanlah dari ath-thayyibaat, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mu'minun: 51) Ath-Thayyibaat artinya adalah yang halal. Allah SWT perintahkan untuk memakan rezeki yang halal sebelum beramal.

Jakarta - Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk selalu mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi. Hal ini tercantum dalam ayat Alquran dan hadits Muslim dilarang mengonsumsi makanan haram dan diharuskan makan makanan yang halal. Makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat halal, makanan yang dikonsumsi juga sebaiknya bergizi agar bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Dikutip dari situs Islamic Council of Victoria, halal dalam bahasa Arab dijelaskan sebagai sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi muslim, hukum memakan makanan halal merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَArab latin Yā ayyuhallażīna āmanụ kulu min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụnArtinya "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."Foto Channel News Asia/iStockSelain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 168 agar manusia tidak mengikuti langkah setan untuk mengonsumsi makanan yang diharamkan. Sebab, Allah telah memberikan makanan yang halal dan lagi baik di يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌLatin yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīnArab Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata iStockAbu Huraira dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, menceritakan Sabda Rasulullah SAW terkait akibat jika umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Salah satunya adalah doa yang tak أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً المؤمنون الآية 51 ، وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ البقرة الآية 172،ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَArtinya Dari Abu Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih." Al-Mu'minun; 51. Dan Allah SWT berfirman "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian." al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa "Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku," namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" HR Muslim. Simak Video " Akhirnya Kantongi Halal MUI" [GambasVideo 20detik] adr/adr

Doatidak diterima kecuali orang makan dari sumber yang halal.

√ Kumpulan hadits tentang rezeki √ Diantaranya rezeki yang halal dan berkah, rezeki yang tidak terduga, rezeki yang tidak akan tertukar √ Kunci mendapatkan rezeki yang halal dan berkah √ juga sedikit bahasan tentang jodoh dan ajal. Rezeki menjadi hal yang sering di kaitkan dengan harta benda, memang tidak salah dengan persepsi tersebut, tapi kurang tepat, karena ada beberapa rezeki yang di berikan kepada ALlah tapi kita tidak menganggapnya sebagai rezeki, sehingga kita lalai dari bersyukur atas nikmatnya tersebut. Daftar IsiApa itu Rezeki?Dalil Hadits Tentang RezekiHadits Tentang Rezeki Yang HalalHadits Tentang Rezeki Yang BerkahHadits Tentang Rezeki Yang Tidak TerdugaHadits Tentang Rezeki tidak Akan TertukarHadits Tentang Rezeki, Jodoh dan AjalRezeki Allah Yang MengaturAyat Tentang RezekiRingkasan dari UlamaCari Rezeki Yang Halal SajaBertaqwa dan Tawakal adalah Kunci Rezeki Berkah Apa itu Rezeki? Rezeki adalah semua pemberian dari Allah berupa nikmat hidup, baik lahir berbentuk fisik maupun batin ketenangan batin, dari definisi ini bisa di artikan, mendapatkan harta benda adalah rezeki, mempunyai kesehatan adalah rezeki dan mempunyai hati yang tenang serta qona’ah adalah rezeki. Jadi rezeki tidak melulu tentang harta benda, tapi lebih luas daripada itu mencakup semua nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Lalu banyak pertanyaan tentang rezeki ini, terkait apakah semua makhluknya di berikan rezeki, apakah orang kafir di beri rezeki?, apakah orang yang maksiat di beri rezeki? dan apakah rezeki yang terbaik itu?, semua ins sya Allah akan di jawab dengan hadis nabi yang berbicara tentang rezeki, berikut ulasannya. Banyak hadits yang membicarakan tentang keutamaan rezeki yang halal, tidak akan meninggal orang sampai rezekinya habis, rezeki, jodoh dan ajal sudah menjadi ketetapan Allah sehingga tidak akan tertukar rezeki antar hambanya. Hadits Tentang Rezeki Yang Halal لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ Artinya “Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram“. [HR Bukhari]. إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ Artinya “Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya“. [HR Ahmad dan Ad Darimi]. سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ Artinya “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, lagi banyak memakan yang haram“. [Al Maidah42]. Imam Al Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya, bahwa salah satu bentuk memakan makanan yang haram adalah dengan cara menerima suap. Nabi Muhammad sallalahu alaihi wa sallam mewajibkan supaya umatnya mencari harta yang halal. Karena nanti kelak di akhirat, ada dua pertanyaan yang berkaitan dengan harta yang kita niliki, tentang asal harta dan bagaimana memanfaatkannya. Sebagaimana hadits dari Abu Barzah Al Aslami Radhiyallahu anhu, beliau bersabda لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا وَضَعَهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ Artinya “Tidak akan bergeser tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sampai ia ditanya tentang empat perkara. Yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang jasadnya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan kemanakah ia meletakkannya, dan tentang ilmunya, apakah yang telah ia amalkan“. [HR At Tirmidzi dan Ad Darimi]. Hadits Tentang Rezeki Yang Berkah سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِه،ِ وَكُلُّ كَسْبٍ مَبْرُورٍ Artinya Rasulullah sallalahu alaihi wa sallam ditanya ”Penghasilan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab ”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penghasilan yang mabrur diterima di sisi Allah.” [HR. Al Hakim] الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا Artinya “Orang yang melakukan transaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar membatalkan atau melanjutkan transaksi selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang”.[HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532] يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى Artinya “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya tidak tamak dan tidak mengemis, maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” [HR. Bukhari] وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Artinya “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” [QS. Al A’rof 96] Hadits Tentang Rezeki Yang Tidak Terduga ‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Artinya “Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” [ At-Thalaq 2-3]. Hadits Tentang Rezeki tidak Akan Tertukar كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ Artinya “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” [HR. Muslim] Dalam hadits lain disebutkan juga, إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ Artinya “Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan setelah arsy, air dan angin adalah qalam pena, kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” [HR. Tirmidzi] Hadits Tentang Rezeki, Jodoh dan Ajal نَفَثَ رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”. Artinya “Ruh Kudus Malaikat Jibril membisikkan di dadaku bahwa tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya perbaguslah di dalam mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan mentaati-Nya’” [ Untuk bahasan jodoh dan ajal silahkan anda baca artikel yang sudah kami buat di link berikut Hadits Tentang Jodoh Hadits Tentang Ajal Rezeki Allah Yang Mengatur لاَ تَسْتَبْطِئُوْاالرِّزْقَ, فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ العَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَ آخِرَ رِزْقٍ هُوَ لَهُ, فَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ, أَخْذِ الحَلاَلِ وَ تَرْكِ الحَرَامِ Artinya “Janganlah menganggap rezki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezkinya. Carilah rezki dengan cara yang baik dengan mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram“. [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban 3239 dan 3241, Al Hakim II/4, Al Baihaqi V/264 dan 265, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah III/156-157 dari jalur Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir] Ayat Tentang Rezeki {فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} Artinya “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi untuk mencari rezki dan usaha yang halal dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” QS al-Jumu’ah10. إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا Artinya “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” QS. Al Isra’ 30 ‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ Artinya “Tidak ada satu makhluk melata pun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.” Hud 6. ‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Artinya “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.” Ibrahim 7. إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا Artinya “Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.” Nuh 10-11. ‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ Artinya “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.” An-Nur 32. ‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ Artinya “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga rezeki bagimu.” Al-Israa’ 31. ‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً Artinya “Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik infak; sedekah, maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” Al-Baqarah 245. هَذَا ذِكْرٌ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآَبٍ 49 جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ الْأَبْوَابُ 50 مُتَّكِئِينَ فِيهَا يَدْعُونَ فِيهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ 51 وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ أَتْرَابٌ 52 هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ 53 إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ 54 Artinya “Ini adalah kehormatan bagi mereka. Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar disediakan tempat kembali yang baik, yaitu syurga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan diatas dipan-dipan sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya. “ QS. Shaad 49-54 وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحاً يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقاً Artinya “Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya “ QS. Ath Thalaq11 Ringkasan dari Ulama Berdasarkan hadits tentang rezeki dan juga ayat Al Quran mengenai rizki dapat di simpulkan bahwa rizki terbagi menjadi 2, yaitu rezeki yang bersifat umum dan rezeki yang bersifat khusus. Rezeki yang umum adalah berupa harta dan kesehatan, yang mana semua makhluknya akan di berikan, apakah ia kafir ataupun muslim. Rezeki khusus adalah rezeki berupa iman, islam dan amal sholeh, yang mana rezeki ini hanya di berikan kepada orang muslim saja, dalilnya bisa kita baca dalam AL Quran QS. Shaad 49-54 dan QS. Ath Thalaq11, yang sudah kami tuliskan di atas. Rezeki khusus ini akan Allah berikan kepada mukmin nanti di akhirat berupa surga, dan inilah sebaik-baiknya rezeki yang Allah Karuniakan kepada hambanya. Cari Rezeki Yang Halal Saja Semua yang kita dapatkan berupa harta maupun kesenangan adalah rezeki, baik yang di dapatkan dengan cara haram maupun yang di dapatkan dengan cara halal. Semua harta yang kita dapatkan dan belanjakan selama kita hidup di dunia ini, nanti akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah, jika kita mendapatkan harta haram maka kita akan mendapatkan azab yang pedih. Harta haram akan membuat kita sulit untuk taat kepada Allah dan akan menjerumuskan keluarga kita juga ke dalam kebinasaan, karena Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam bersabda dalam salah satu haditsnya bahwa makanan haram yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim, maka neraka lebih berhak atasnya. Yang perlu menjadi pertimbangan juga adalah, harta yang kita dapatkan, baik halal maupun haram maka itu sudah di takdir kan untuk kita, artinya jika kita mendapatkan harta dengan cara haram maka memang itulah jatah harta kita yang seharusnya kita dapatkan, kalau begitu kenapa tidak mencari yang halal saja, kalau halal atau haram jumlahnya akan tetap sama. Bertaqwa dan Tawakal adalah Kunci Rezeki Berkah Rezeki yang berkah adalah rezeki atau harta yang membuat kita semakin taat kepada Allah, tentu rezeki yang berkah pasti rezeki yang di dapatkan dengan cara yang baik dan halal. Salah satu cara untuk mendapatkan rezeki yang berkah adalah dengan bertakwa dan tawakal saat mencari rezeki, karena dengan takwa maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah dan akan memberikan kita rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Ingatlah tentang burung yang di kabarkan pergi di pagi hari dengan perut kosong dan kembali di sore hari dengan perut kenyang, ini mengajarkan kepada kita tentang arti tawakal yang benar, yaitu kita berusaha semampu kita dan hasilnya kita serahkan kepada Allah. Yakinlah bahwa rezeki Allah yang mengaturnya, jadi jika sudah di atur dan di tetapkan kadarnya, maka rezeki yang kita dapatkan baik dengan cara halal maupun haram, jumlah dan takarannya tidak akan berubah. Jika kita orang yang berakal tentu akan sangat rugi jika kita mendapatkannya dengan cara haram. Demikian bahasan kali ini mengenai hadits tentang rezeki dan dalil tentang rezeki yang kita dapatkan adalah bagian dari takdir Allah dan juga wajibnya kita mencari rezeki yang halalan thoyibah. Wallahu a’lam.
\n\n \n\n hadits makanlah dari rezeki yang halal
Arab Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. Abu Huraira dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, menceritakan Sabda Rasulullah SAW terkait akibat jika umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Salah satunya adalah doa yang tak dikabulkan.
Jakarta - Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berusaha diiringi dengan doa agar dapat memperoleh rezeki halal dan berkah. Dalam Al-Qur'an, umat manusia telah diperintahkan untuk mencari rezeki yang halal sebagaimana termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 168, Allah SWT berfirmanيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌLatin Yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn Artinya "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." QS Al-Baqarah 168.Mengutip dari buku Minhajul Muslimah karya Muhammad Syafii Masykur, rezeki halal adalah rezeki yang diperoleh dengan jalan kebaikan yang dihalalkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Sedangkan rezeki yang berkah berarti rezeki yang membuat kebaikan seseorang ini dipaparkan beberapa doa mohon rezeki halal dan berkah yang bisa diamalkan setiap hari oleh umat muslim berdasarkan buku Kumpulan Doa Pembuka Rezeki karya Ust. Fayumi Doa Mohon Rezeki Halal dan Berkahاَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَنَبِيِّ الرَّحْمَةِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ عَدَدَ مَا أَحَاطَ به علمُكَ وَجَرَى به قَلَمُكَ وَنَفَذَ به حُكْمُكَ اللَّهُمَّ يَا مَنْ بَيَدِهِ حَزَائِنُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ يَقُولُ لِلشَّيْءٍ كُنْ فَيَكُونُ أَسْأَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَأَنْ تُعَافِيَنِي مِنَ الدَّيْنِ وَتُغْنِنِي مِنَ الفَقْرِ وَأَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالًا واسعًا مُبَارَكًا فِيهِ وَانْتَقْضِيَ جَمِيْعَ حَاجَتِي وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَLatin Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad 'abdika wa rasulika nabiyyir rahmati wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallama 'adada maa ahaatha bihii 'ilmuka wa jaraa bihii qalamuka wanafadza bihi hukmuka. Allahumma yaa man biyadihii khazaa'inus samaawaati wal ardhi, wa man yaquulu lisyai'in kun fayakuun, as 'aluka antushalliya 'alaa sayyidina muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammadin wa an tu'aafiyanii minad daini wa tughninii minal faqri wa an tarzuqanii rizwan halaalan waasi'an mubaarakan fiihii wa an taqdhiya jamii'a haajatii wa shallallahu 'alaa sayyidina muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihi "Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang hamba dan juga Rasul-Mu, Nabi pembawa rahmat, dan kepada semua keluarga serta sahabatnya. Limpahkanlah salam kesejahteraan sebanyak bilangan sesuatu yang berada di bawah pengetahuan-Mu dan sejalan dengan perjalanan pena-Mu dan sesampainya hukum-Mu karenanya. Ya Allah, wahai Dzat yang Maha menguasai rahasia-rahasia langit dan bumi, wahai Dzat yang Maha menghendaki berkata kepada sesuatu dengan kun fayakun jadi maka jadilah, aku memohon agar hendaknya Engkau melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan kepada semua keluarganya dan hendaknya Engkau menyelamatkan diriku dari hutang. Hendaklah Engkau memberi kecukupan kepadaku dari kefakiran, dan melimpahkan rezeki kepadaku dengan rezeki yang halal lagi luas, mengandung keberkahan di dalamnya. Hendaklah Engkau meluluskan semua hajat keperluanku dan semoga Engkau senantiasa melimpahkan rahmat dan salam kesejahteraan-Mu kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW dan semua keluarga serta para sahabatnya."2. Doa Mohon Rezeki Melimpah dan Baikاللَّهُمَّ يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا مَوْجُوْدُ يَا جَوَّادُ يَابَاسِطُ يَا كَرِيمُ يَاوَهَّابُ يَاذَا الطُّوْلِ يَاغَنِيُّ يَا مُغْنِي يَافَتَاحُ يَارَزَّاقُ يَا عَلَيْمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَارَحْمَنُ يَا رَحِيمُ يَابَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَاذَا جَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَنَّانُ يَامَنَّانُ الْفَحْنِي مِنْكَ بِنَفْحَةِ خَيْرٍ تُغْنِنِي عَمَّنْ سَوَاكَLatin Allaahumma yaa ahadu ya waahidu ya maujuudu yaa jawwaadu yaa baasithu yaa kariimu ya wahhaabu yaa dzath thauli yaa ghaniyyu yaa mughnii yaa fattaahu yaa razzaaqu yaa 'aliimu yaa hayyu yaa qayyuumu yaa rahmaanu yaa rahiimu yaa badii'us samaawati wal ardhi yaa dzal jalaali wal ikraam yaa hannaanu yaa mannaanu infahnii minka binafhati khairin tughninii 'amman "Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Esa tiada terbagi-bagi, wahai Dzat yang Maha Esa tiada bersekutu, wahai Dzat yang Maujud, wahai Dzat yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang Maha Pembagi, wahai Dzat yang Maha Mulia, wahai Dzat yang Maha Pemberi, wahai Dzat yang Memiliki Anugrah, wahai Dzat yang Maha Kaya, wahai Dzat yang Maha Pemberi wahai Dzat yang Maha pembuka pintu rezeki, wahai Dzat yang Maha Mengetahui, wahai Dzat yang Maha Hidup, wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat yang Maha Pemberi Anugrah, limpahkanlah rezeki dari-Mu dengan kelimpahan sebaik-baiknya yang dapat memberikan kecukupan bagi diriku, terlepas dari pengharapan pemberian siapapun selain Engkau."3. Doa Mohon Rezeki Halal dan Cukupاللَّهُمَّ يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا مَوْجُوْدُ يَا جَوَّادُ يَابَاسِطُ يَا كَرِيمُ يَاوَهَّابُ يَاذَا الطُّوْلِ يَاغَنِيُّ يَا مُغْنِي يَافَتَاحُ يَارَزَّاقُ يَا عَلَيْمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَارَحْمَنُ يَا رَحِيمُ يَابَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَاذَا جَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَنَّانُ يَامَنَّانُ الْفَحْنِي مِنْكَ بِنَفْحَةِ خَيْرٍ تُغْنِنِي عَمَّنْ سَوَاكَLatin Allaahumma yaa ghaniyyu, yaa hamiidu, yaa mubdi'u yaa mu'iidu yaa rahiimu yaa waduudu, aghnini bihalaalika 'an haraamika, wa bithaa'atika 'an ma'shiyatika, wa bifadhlika 'amman "Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Kaya, Dzat yang Maha Terpuji, Dzat yang Maha Memulai, Dzat yang Maha Mengembalikan, Dzat yang Maha Pengasih, Dzat yang Maha Penyayang, kayakanlah pada diriku akan rezeki yang halal, jauhkan dari rezeki yang haram, dan dengan ketaatan kepada-Mu jauh dari perilaku maksiat kepada-Mu dan dengan kecukupan-kecukupan karunia-Mu jauh dari siapapun selain Engkau."4. Doa Mohon Dimudahkan Mendapat Rezekiاللَّهُمَّ يَاغَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِعُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَاوَدُودُ أَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَLatin Allaahumma inni as'aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syai'in "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki untukku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa meletihkan dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."5. Doa Mohon Rezeki yang Membawa Kebahagiaanاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعْبِ وَلَامَشَقَّةٍ وَلَاضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ أَنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌLatin Allahumma asyba'ta wa arwaita fahanni'naa wa razaqtanaa fa aktsarta wa athabta fazidnaa. Allahumma qannni'nii bima razaqtani wa baariklii fiihi wakhluf 'alayya kulla ghaa 'ibatin lii bi "Ya Allah, Engkau telah mengenyangkan dan menyegarkan, maka berilah kenikmatan kepada kami. Engkau telah memberikan rezeki kepada kami maka perbanyaklah. Engkau telah membaguskan maka tambahlah kami. Ya Allah, berilah aku rasa kecukupan terhadap rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku dan berkahilah di dalamnya. Berilah ganti setiap sesuatu yang hilang dariku dengan ganti yang lebih baik."Itulah 5 doa mohon rezeki halal dan berkah yang bisa diamalkan sehari-hari. Semoga bermanfaat ya, detikers! Simak Video "Kekuatan Doa" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Barangsiapa yang makan makanan halal selama 40 hari, Allah akan menyinari hatinya dengan mengalirkan mata air hikmah dari hati ke lidahnya" (H.R Abu Nuaim dalam Hilyatul Awliyaa') Hadits ini disebutkan dalam 'Ihyaa' Uluumuddin.
Jakarta - Istilah halalan thoyiban menjadi salah satu istilah yang populer dalam kalangan umat muslim. Halalan thoyiban menjadi norma yang sifatnya umum dalam berkegiatan baik dengan sesama manusia muamalah maupun diri sendiri mengonsumsi makanan dan minuman.Tentang halalan thoyiban, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 168يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ Artinya Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata ayat di atas, beberapa ayat Al-Qur'an lainnya yang juga menyebutkan tentang konsep istilah halalan thoyiban juga terdapat dalam surat Al Maidah ayat 88, surat Al Anfal ayat 69, dan juga surat An Nahl ayat 114. Sebenarnya apa arti halalan thoyiban itu?Dirangkum dari buku Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam karya Iwan Aprianto, dkk., Ar-Raghib menjelaskan bahwa kata halal secara etimologis berasal dari kata halla-yuhalla-hallan wa halaalan wa huluulan yang berarti melepaskan, menguraikan, membebaskan, dan membolehkan. Sedangkan secara terminologi kata halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang thoyib menunjukkan sesuatu yang benar-benar baik. Bentuk jamak dari kata ini adalah thoyyibat yang berasal dari thoba-yahtibu-thoyyib-thoyyibah yang memiliki beberapa makna yaitu zaka wa thahara suci dan bersih, ladzdza enak, dan hasan bagus. Sifat thoyib sendiri adalah tidak menimbulkan bahaya. Keduanya pun menjadi istilah baku, halalan itu, menurut buku Perilaku Konsumen Muslim Dalam Pembelian Makanan Melalui Platform Digital di Indonesia yang ditulis oleh Muhammad Anwar Fathoni, dkk., kata halal adalah suatu kriteria makanan yang boleh dikonsumsi menurut ajaran Islam. Adapun thoyib sendiri bermakna baik. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa seorang muslim diwajibkan untuk mengonsumsi sesuatu yang halal lagi baik atau lanjut dijelaskan bahwa sesuatu yang baik adalah barang yang dikonsumsi menimbulkan rasa aman dan nyaman sementara thoyib adalah konsep tentang kesucian, kebersihan, dan kesesuaian dengan syariat Islam. Jadi, thoyib lebih mengacu pada proses pengolahan makanan sesuai syariat Islam demi keamanan tersebut dapat dicontohkan dalam pemotongan hewan ternak. Hewan ternak halal untuk dikonsumsi sebab tidak termasuk daftar makanan haram menurut Islam. Hewan ternak yang disembelih tidak dengan cara sesuai syariat maka tidak bisa dikategorikan halal. Sementara hewan ternak yang diolah dengan sembarangan juga tidak bisa dikategorikan Gaya Hidup RasulullahRasulullah SAW merupakan utusan terakhir Allah SWT yang menjalankan tugasnya untuk berdakwah syiar Islam. Beliau menerapkan konsep halalan thoyiban dalam menjalani kehidupan dari buku Dahsyatnya Sabar, Syukur, Ikhlas Muhammad SAW susunan Amirulloh Syarbini dan Jumari Haryadi, Rasulullah SAW sangat selektif dalam memilih makanan yang halalan thoyiban. Dengan kata lain, Rasulullah SAW hanya memakan makanan yang halal diperoleh melalui usaha yang baik dan dibenarkan oleh syariat.Sementara thoyib yang lebih identik dengan duniawi, Rasulullah juga memakan makanan yang bergizi dan berkhasiat, menyehatkan tubuh. Beberapa makanan tersebut misalnya kurma, susu kambing, air zamzam, madu, daging, dan lain halnya dengan mengonsumsi makanan, dalam hal berbisnis atau berniaga, Rasulullah SAW selalu menerapkan konsep halalan thoyiban. Rasulullah juga selalu mentaati syariat Islam ketika mengelola manajemen operasionalnya, yakni harus dilandasi oleh nilai-nilai Jabir bin Abdullah, beliau bersabda, "Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka, bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram." HR Ibnu Majah.Demikian penjelasan dari arti halalan thoyiban dalam Islam. Dengan mengetahui maknanya, diharapkan umat muslim dapat mencontoh gaya hidup Rasulullah SAW yang selalu menerapkan konsep halalan thoyiban dalam kehidupan sehari-hari agar rezeki yang didapat berkah dan bermanfaat. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] dvs/dvs
FirmanAllah SWT: "Wahai rasul-rasul, makanlah kamu daripada yang baik lagi halal dan beramallah kamu dengan amal yang soleh, sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mukminun: 51). Dan firman Allah SWT: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kamu yang halal yang Aku rezekikan kepada kamu." (Al-Baqarah: 172).
Subhaanallah! Error! Sepertinya ada kesalahan di system atau link. Maaf! Maaf, Kami tidak menemukan apa yang antum cari. Tidak ditemukan! Silakan klik navigasi menu di atas, atau hubungi kami untuk menjelaskan apa yang antum cari. Contact Us © 2007 - 2023 RocketTheme, LLC
.
  • 48frvgghst.pages.dev/218
  • 48frvgghst.pages.dev/111
  • 48frvgghst.pages.dev/247
  • 48frvgghst.pages.dev/86
  • 48frvgghst.pages.dev/262
  • 48frvgghst.pages.dev/289
  • 48frvgghst.pages.dev/265
  • 48frvgghst.pages.dev/360
  • 48frvgghst.pages.dev/14
  • hadits makanlah dari rezeki yang halal